Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal Untuk Keperluan Air Minum di Desa Pematang
Abstract
The study aims to determine the standard quality of shallow groundwater in Pematang village. Subjects in this study were shallow groundwater in Pematang village. The sampling technique used purposive sampling. The indicators is the water quality is good and bad. Data analysis used qualitative descriptive with a spatial approach. The results showed that the shallow groundwater used was observed from its physical properties partly qualified because the water condition was clear, colorless, odorless, tasteless, and at normal temperature. The chemical properties of shallow groundwater were also eligible because the iron content (Fe), content of hardness (CaCO3) content of chloride (Cl), the content of sulfate (SO4), and the suspended solid content is below the threshold, it’s just that pH type chemical parameters showed a low figure all samples.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar kualitas air tanah dangkal di Desa Pematang. Subjek penelitian ini air tanah dangkal di Desa Pematang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Indikator dalam penelitian ini adalah kualitas air yang layak dan tidak layak. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air tanah dangkal yang digunakan ditinjau dari sifat fisiknya sebagian memenuhi syarat karena kondisi air terlihat bening, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan berada pada suhu normal. Sifat kimia air tanah dangkal juga memenuhi syarat karena kandungan besi (Fe), kesadahan (CaCO3), klorida (Cl), Sulfat (SO4), dan zat padat tersuspensi berada di bawah ambang batas maksimum, hanya parameter kimia jenis pH menunjukkan angka rendah pada semua sampel.
Kata Kunci: air tanah dangkal, parameter fisik, parameter kimia
Full Text:
PDFReferences
Budiyono dan Sumardiono, Siswo. 2013. Teknik Pengelolaan Air. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air (Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan). Yogyakarta Kanisius.
Fakhrurroja, Hanif. 2010. Membuat Sumur Air di Berbagai Lahan. Jakarta: Griya Kreasi.
Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta: Penebar Swadaya.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.Jakarta. Mapurna.id/files/SK_Permenkes_492_2010.pdf. Diakses pada tanggal 20 Mei 2017.
Suripin, 2002. Pelestarian Sumber Daya Air dan Tanah. Yogyakarta: Andi Offset.
Sutristo, Totok dan Suciastuti, Eni. 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: PT Rineka Cipta.
DOI: http://dx.doi.org/10.23960%2Fjpg.v6i4.15585
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXING