Prevalensi Dan Intensitas Telur Cacing Parasit Gastrointestinal Pada Ternak Babi (Sus scrofa domesticus L.)
Abstract
Worm disease in livestock is a very important thing to observed, due to related to the amount and quality of the desired meat. This research method is descriptive and has done by observing worm eggs in pig faeces consisting of 24 samples of male pig faeces and 36 samples of female pig faeces on Marangkayu farm. The results has showed that there were 5 types of parasitic worm eggs in pig faeces from Marangkayu farm is namely Fasciolopsis buski, Echinococcus granulosus, Ascaris suum, Trichuris suis, Ancylostoma duodenale. The prevalence and intensity values were found from high to low is namely Ascaris suum prevalence 71.67% and intensity of 1.672 items/individual in Ancylostoma duodenale prevalence of 46.67% and intensity of 164 eggs/individual; on Fasciolopsis buski prevalence 35% and intensity 7 eggs/individual; in Trichuris suis there is a prevalence of 15% and an intensity of 100 eggs/individual.
Penyakit cacing pada ternak merupakan hal yang sangat penting untuk dicermati, karena terkait dengan jumlah dan kualitas daging yang diinginkan. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dan telah dilakukan dengan mengamati telur cacing dalam kotoran babi yang terdiri dari 24 sampel kotoran babi jantan dan 36 sampel kotoran babi betina di peternakan Marangkayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 jenis telur cacing parasit pada kotoran babi dari peternakan Marangkayu yaitu Fasciolopsis buski, Echinococcus granulosus, Ascaris suum, Trichuris suis, Ancylostoma duodenale. Nilai prevalensi dan intensitas yang ditemukan dari tinggi ke rendah yaitu prevalensi Ascaris suum 71,67% dan intensitas 1,672 item / individu pada prevalensi Ancylostoma duodenale 46,67% dan intensitas 164 telur / individu; pada prevalensi Fasciolopsis buski 35% dan intensitas 7 telur/individu; di Trichuris suis ada prevalensi 15% dan intensitas 100 telur / individu.
Kata kunci: Prevalensi, Intensitas, Telur Parasit, Kutai Kartanegara
Full Text:
PDFReferences
AAK. 2012. Hijauan Makanan Ternak. Yogyakarta: Kanisius.
Agustina KK. 2013. Identifikasi dan prevalensi cacing tipe Strongyle pada babi di Bali. Buletin Veteriner Udayana. 5(2): 131-138.
Akhira, D., Y. Fahrimal dan M. Hasan. 2013. Identifikasi Parasit Nematode Pada Saluran Pencernaan Anjing Pemburu Di Kecamatan Lareh Sago Halaban Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Medika Veterinaria. 7(1).
Fendryanto A, Dwinata IM, Oka IBM, Agustina KK. 2015. Identifikasi dan prevalensi cacing nematode saluran pencernaan pada anak babi di Bali. Indonesia Medicus Veterinus. 4(5): 465-473
Galloway, J.H. 1974. Farm Animal Health and Disease Control. Lea and Febiger. Philadelphia. 295-360.
Gaspersz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung Armico
Ichiro, Miyazaki. 1991. An lllustrated Book of Helminthic Zoonoses. Tokyo: Fukuoka Shukosha Printing.
Irianto, K. 2009. Panduan Praktikum Parasitologi Dasar untuk Paramedis dan Non Paramedis. Bandung: Yrama Widya.
Kusumamiharja, S. 1985. Pengendalian dan Pemberantasan Parasit Cacing. Poultry Indonesia. Jakarta: GAPPI.
Levine ND. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta: UGM University Press.
Murrel KD. 1981. Induction of protective immunity Strongyloides ransomi in pigs. American journal of veterinary research 42:1915-1919
Muslihin, S.A. 2014. Pre-eliminasi parasit gastrointestinal pada babi dari desa Suranadi Kecamatan Narmada Lombok Barat. Media Bina Ilmiah. 8(5): 1978-3787.
Nsoso SJ, Mosala KP, Ndebele RT, Ramabu SS. 2000. The prevalence of internal and external parasites in pigs different ages and sexes in Southeast District, Botswana. Onderstepoort. Journal Veteriner Research. (67): 217-220.
Obonyo, F.O., N. Maingi, S.M. Githigia, C.J. Ng`ang`a. 2012. Prevalence, intensity and spectrum of helminths of free range pigs in Homabay district, Kenya. Livestock research for Rural Develolopment. 24(3): 2-11.
Purwanta, Nuraeni, Hutauruk, J.D dan Setiawaty, S. 2009. Identifikasi Cacing Saluran Pencernaan (Gastrointestinal) Pada Sapi Bali Melalui Pemeriksaan Tinja di Kabupaten Gowa.
Pusarawati S, Idehan B, Kusmartisnawati, Tantular IS & Basuki S. 2014. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Safar, R. 2010. Parasitologi Kedokteran: Protozoologi, Entomologi dan Helmintologi. Cetakan I. Bandung: Yrama Widya.
Siagian, P. H. 1999. Manajemen Ternak Babi. Diktat kuliah. Bogor: Jurusan Ilmu Produksi Ternak. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Setiadi, A., Sa’id, G., Achjadi, R., dan Purbowati, E. 2012. Sapi dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Jakarta: Penebar Swadaya.
Shahid dkk, 2010. Identification Of Hookworm Species In Stool By Harada Mori Culture. Bangladesh. Journal Medical Microbiology. 4(02): 03-04
Soulsby, E.J.L. 1982. Helminth, Arthropods and Protozoa of Domesticated Animal. 7th Ed. London: The English Language Book Society and Bailliere Tindall.
Sowemimo OA, Asaolu SO, Adegoke FO, Ayanniyi OO. 2012. Epidemiological survey of gastrointestinal parasites of pigs in Ibadan, Southwest Nigeria. Journal Public Health Epidemiology. 4(10): 294–298.
Suryastini KAD, Dwinata IM 2012. Akurasi metode ritche dalam mendeteksi infeksi cacing saluran pencernaan pada babi. Indonesia Medicus Veterinus. 1(5): 567-581.
Thienpont, Rochette F & Vanparijs OFJ. 1995. Diagnosting Helminthes Through Coprological Examination. Belgium: Jannsen Pharmaeutica
Tolistiawaty, I., Widjaya J., Isnawati R. 2016. Parasit gastrointestinal pada hewan ternak di tempat pemotongan hewan Kab. Sigi Sulawesi tengah. Balai Litbang P2B2 Donggala. 12(2).
Tizard I. 1988. Pengantar imunologi veteriner. Penerjemah Masduki Partodiredjo. Surabaya: Airlangga University pers.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
The copyright is reserved to The Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah that is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.